Nasi Sudah Menjadi Bubur Sob

Rabu pagi hari di Bulan Mei. Satu hari sebelum tanggal pajak motor terakhir. Motor Ayah. Aku di Yogya sedangkan motor plat AD. Kan tidak bisa pajak motor beda provinsi, minimal harus satu daerah. Jadi daerah terdekat adalah Magelang atau Klaten. Aku memilih Klaten yang lumayan dekat dari domisiliku.

Dari awal sebenarnya sudah ragu, karena waktu itu panas banget :) . Sebenarnya pengen Aku titipkan ke kawan yang mau pulang, karena nggak bisa dengan berat hari Samsat Klaten Aku datangi, sendiri dan panas huuuu.

Nah to, pas sampai sana ternyata harus pakai acc lagi. Nah ternyata lagi nggak bisa karena pajak Online perlu disertakan BPKB asli, pas nggak bawa :(. Nggak jadi pajak motor, jauh-jauh zonggg. Anyel gue, panas terus malah lapar. Jadinya makan saja di warung pinggir jalan selatan kota Klaten. Lupa warungnya tapi waktu isu pesen Nasi Pecel Pincuk. Wah pengalaman ini makan disini terus lagi pengen makan pecel juga.

Pecel pincuk Surabaya - id.openrice.com

Makan sambil melihat kendaraan lalu lalang, eh ternyata ada wallpaper didinding yang bagus. Tulisanya begini; "Nasi sudah menjadi bubur. Sebenarnya Tuhan sudah menyiapkan telor, ayam suwir, seledri dan kerupuk" [Aku edit sedikit]. Hahaaa nyentuh sampai hati kawan.

Nasi sudah menjadi Bubur - rudiharto.com

Dikira kalau nasi sudah jadi bubur itu tandanya sudah terlambat ya. Memang iya, tapi lihat kalau ditambahi lauk lain, seperti ayam suwir, seledri, kerupuk, sate dll jadilah bubur ayam sepesial. Hanya perlu sudut pandang lain atau sudut pandang baru untuk melihat hal tak terduga yang dirasa itu menyakitkan. Toh akhitnya baik juga.

Saya mengingatkan khususnya pada diri sendiri, bahwa Tuhan sudah menyiapkan rencana yang terbaik untuk kita.

Post a Comment