
Stasiun Manggarai Jakarta menjadi saksi dan sholat Magrib [15-08-2014] menjadi bukti. Cerita ini beberapa hari yang lalu waktu Aku libur kerja 2 hari. Ini libuar yang lama buatku :), karena sudah ada niat malam jumat malam Aku berangkat dari Stasiun Karet ke Sadang Purwakarta.
Ceritanya waktu itu naik kereta Commuter Line dari Stasiun Karet mau ke Stasiun Bekasi kota. Itukan tidak bisa langsung kesana, jadi harus transit dulu di stasiun Manggarai. Nah sampai distasiun Manggarai, sudah masuk waktu Magrib. Nah sholatlah Aku dimushola stasiun itu.
Awalnya sedikit risih karena tempatnya kurang keren [baca: kurang rapi]. Tapi, setelah beberapa saat kemudian..
Ceritanya begini: "Waktu magrib yang singkat membuat orang-orang berkerumun antri wudhu untuk sholat. Tempat wudhu dan mushola yang minim membuat suasana sedikit risih. Aku mendenar salah satu jamaah bicara singkat disaat situasi waktu itu. Aturan yang dibuat tidak formal oleh para jamaah sholat magrib di mushola itu. Dengan tempat yang minim, jamaah yang telah menunaikan kewajiban keluar dulu semua, baru jamaah kloter selanjutnya masuk". Bagaimana jika aturan ini tidak dibuat ?
Dari ini, Aku tambah mengerti mengenai alasan aturan dibuat. Benar kata guruku waktu Kuliah kalau tidak salah :), bahwa aturan dibuat untuk membuat nyaman/memudahkan sesuatu yang diatur [disini adalah manusia]. So, apa artinya aturan bagi kaliah [eh, teman-teman] ?
Posting Komentar